Bermain Tebak Gambar Ternyata Banyak Manfaatnya
”Siapa yang tahu ini gambar apa”
”Mobil”
”Berapa jumlah roda mobil?”
”Empat”
”Coba hitung”
Dialog di atas terjadi saat kegiatan bermain tebak gambar di kelompok A. Anak-anak antusias memperhatikan gambar yang ada di depan kelas. Mereka kemudian menghitung jumlah roda mobil pada gambar secara bersama-sama. Tidak saja belajar berhitung namun mampu menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru.
Bermain sebagai pendekatan dalam pembelajaran anak usia dini hendaknya dilakukan dengan cara sederhana, menyenangkan, dan dengan media yang menarik. Salah satu permainan dalam mengembangkan kognitif adalah bermain tebak gambar.
Permainan ini begitu sederhana, namun jika guru kreatif dalam mengembangkannya maka akan menumbuhkan kemampuan anak dalam berbagai aspek perkembangan antara lain perkembangan kognitif anak.
Perkembangan kognitif yang timbul dari kemampuan berpikir dan memahami sesuatu semakin berkembang dengan baik jika anak-anak terus belajar tentang kejadian atau peristiwa sekitar mainnya dan mampu berkomunikasi menurut usia dan perkembangannya. Walaupun kemampuan kognitif ini dipengaruhi faktor bawaan, tidak menutup kemungkinan jika lingkungan ikut membantu atau mendukung maka kemampuan kognitif anak dapat berkembang dengan baik.
Dalam permainan tebak gambar kemampuan kognitif yang diharapkan salah satunya dapat mengasah kecerdasan anak dalam memahami hubungan objek yang dilihat sehingga imajinasi dan kemampuan berpikirnya tumbuh. Kegiatan bermain tebak gambar adalah kegiatan dimana guru mengajak anak-anak menebak gambar yang ada dengan tujuan untuk menggali rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir dalam menjabarkan sesuatu yang dilihat di sekitarnya.
Tujuan dari bermain tebak gambar antara lain:
-
Untuk mengembangkan kemampuan berpikir anak dalam memperoleh pengetahuan, kamampuan memecahkan masalah, mengembangkan kemampuan logika akan ruang dan waktu dan kemampuan berpikir teliti. Saat anak mampu berpikir logis diharapkan dapat memiliki pemahaman yang baik terhadap informasi (dalam hal ini gambar yang disajikan), mampu membandingkan dan membedakan. Pada akhirnya anak akan belajar memahami isi gambar yang ditampilkan
-
Anak dapat memahami berbagai konsep pengetahuan dari gambar yang ditampilkan. Konsep bentuk, warna dan ukuran, konsep matematika sederhana maupun konsep sains sederhana.
-
Mengetahui manfaat dan proses terjadinya sesuatu atau cara pembuatannya.
-
Melatih kemampuan dalam bertanya dan menjawab pertanyaan sederhana. Dari kemampuan ini tumbuh kemampuan penalaran dalam bahasa lisan sedehana.
Ayah-Bunda, bagi anak usia dini permainan ini mampu menghidupkan kegembiraan dan sensasi tersendiri dalam memahami suatu gambar. Dimulai dari gambar-gambar sederhana kemudian berlanjut pada gambar yang mempunyai makna kompleks.
Agar permainan tebak gambar menarik bagi anak usia dini, Ayah-Bunda atau guru hendaknya melakukan langkah-langkah, antara lain:
Pertama, siapkan gambar-gambar yang full color dan menarik perhatian anak sehingga anak mau diajak untuk bereksplorasi menemukan dan mengungkapkan ide dan menggali pengetahuan, rasa ingin tahu, dan menemukan hal baru dari gambar yang ditampilkan.
Kedua, menggali pemahaman dan wawasan anak tentang gambar yang disajikan dengan memancing pertanyaan-pertanyaan sederhana. Dari sini kadang kita menemukan jawaban atau ide yang tak terduga dari anak.
Ketiga, kembangkan wawasan anak. Artinya anak tidak saja memahami gambar yang disajikan, namun dapat diarahkan tentang warna, bentuk, ukuran atau menanyakan tentang proses sains sederhana, konsep matematika sederhana.
Keempat, dari permainan tebak gambar ini guru dapat memperkaya wawasan anak yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Kreativitas guru atau orang tua dituntut agar anak semaksimal mungkin belajar dari kegiatan ini sesuai harapan. Dari kegiatan bermain tebak gambar pada akhirnya dapat membantu mengembangkan daya pikir dalam mengenal, mengingat, dan memberikan kesimpulan. Semoga bermanfaat. (Sikhah - Guru Taman Kanak Kanak Pertiwi Bobosan,Purwokerto Utara, Banyumas, Jawa Tengah)
(Sumber : Sahabat Keluarga Kemdikbud)
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Jangan Suka Menakut-nakuti Anak!
Beberapa hari lalu saya berkunjung ke saudara di Solo. Kebetulan ada keponakan yang berusia tiga tahun. Cowok imut berbadan gendut amat lincah. Suka sekali berlari ke sana ke mari. Untu
Tips Mendidik Anak dari Buya Hamka
Beruntunglah orangtua yang mempunyai anak ’nakal’, yakni anak yang tidak bisa diam, selalu mencoba hal-hal yang baru, berani beradu argumentasi dengan orang yang sudah dewas
Ketika Anak Berbohong
Saat saya masih kecil, saya sering berbohong kepada orangtua. Mulai dari nilai yang jelek lalu saya robek kertasnya, sampai dengan memakai uang pembayaran buku tanpa seizin orangtua mes
Pertimbangan Pemilihan TK Pendidikan Anak Usia Dini
Berikut ulasan mengenai Pertimbangan Pemilihan TK Pendidikan Anak Usia Dini, yang dapat kalian jadikan acuan untuk belajar. Silahkan disimak! Agama, mencari sekolah yang sesua
Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini
Anak-anak masa kini lebih menyukai menonton televisi dan bermain game. Ditambah pesatnya kemajuan teknologi, seperti menjamurnya telepon pintar, mereka semakin jauh dari kegiatan m
Perkembangan Anak Usia Dini
Pada usia dini 0-6 tahun, otak berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Itulah mas
Kiat Agar Anak tak Suka Marah
Ketika melihat anak yang sukanya marah-marah dan suka ngambek memanglah mengesalkan. Apalagi, dalam beberapa kejadian, dipicu oleh kemauan anak yang susah dimengerti. Bahayany
Melatih Anak Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah
Pembiasaan untuk hidup bersih harus diberikan sejak dini kepada anak-anak kita. Tidak hanya di rumah, tapi juga di sekolah. Karena dengan hidup bersih, hidup menjadi sehat.

